26/08/11
Assalamualaikum.
Barusan aku buka Facebook, dan aku menangkap sebuah status yang lumayan ngejreng dengan kata-katanya. Seorang temanku yang memang sering banget ngupdate status-status galau gemilau.
" Tuhan, aku ingin mati, tapi aku ingin kamu menemaniku. Jadi aku tidak sendirian menghadapi KEMATIAN !! "
Begitu, katanya. Tiba-tiba aku sensi.
Tidak sendirian menghadapi kematian? Apa itu? Memangnya walaupun kamu mengajak teman-teman sekelasmu untuk mati secara berjamaah, kalian akan dikubur dalam satu lubang? Apa nanti di bawah tanah kalian akan bergandengan tangan?
Kemarin sempat mendengarkan ceramah di salah satu siaran radio menjelang buka puasa. Mereka membahas mengenai suatu masalah dan kebesaran sebuah hati untuk menampungnya. Masalah sebesar apa yang membuatnya menjadi seperti itu? Sebesar apa hatinya dapat menampung semua itu? Entah masalahnya yang terlalu besar atau hatinya yang terlalu kecil.
Apa itu ngaruh? Apa nulis itu sebagai status di Facebook itu ngaruh? Bakal ada yang akan mati bersamamu? Atau hanya untuk mendengar komentar orang tentang dirimu? Sadarlah, teman. Jaga omonganmu dari kata-kata yang dapat membuat kesal Tuhanmu. Apa tidak ada satupun di dunia ini yang bisa kamu syukuri? Apa kamu tidak memiliki apa-apa di dunia ini?
Kamu telanjang? Nggak, kan? Kamu masih bisa pakai baju lengkap, kan?
Kamu sekolah, kan? Kamu punya kesempatan untuk cari ilmu, kan?
Anggota badanmu masih lengkap, kan? Kamu cantik. Sadarlah itu.
Kamu ngupdate status pake apa? Hape? Laptop? Kamu punya salah satu dari itu, kan?
Berapa kali sehari kamu makan (kalau nggak puasa)? Kamu masih punya kesempatan untuk kenyang, kan?
Mengapa kamu ingin mati? Apa sudah tidak memiliki tujuan hidup lagi? Apa tidak ada yang bisa kaumu banggakan dari dirimu? Rencana untuk hidup mandiri di masa depan, pasti punya, kan? Semua orang punya itu. Teguhkan itu. Buat itu sebagai salah satu... apa, ya... pegangan. Pegangan hidup buat hidup kamu. Patokan utama. Walaupun kamu sangat membenci hidup kamu yang sekarang. Yakin aja, kalau di luar sana masih banyak yang lebih membenci diri mereka sendiri daripada kamu membenci dirimu. Banyak mereka yang hidupnya lebih hancur daripada kamu. Mereka masih hidup sampai sekarang karena mereka memiliki tujuan. Mereka tahu mereka hidup untuk siapa dan untuk apa.
Mungkin hari ini kamu bisa bilang hidupmu busuk. Nggak punya arti nggak punya makna. Tapi suatu saat nanti kamu akan mensyukurinya berlipat-lipat ganda. Trust it. It works. (iklan)
Aku juga pernah lah, ngalamin masa-masa dimana hidupku kayak sampah. Banyak hal yang membuatku merasa nggak berguna. Merasa kalaupun aku nggak ada, dunia nggak bakal berubah sedikitpun. Jangan bilang ini nggak separah yang pernah kalian rasakan. Aku juga pernah berpikir untuk ngilang dari dunia ini. Tapi untungnya aku masih punya iman. Tiba-tiba aku takut sama Dia. Bagaimana kalau Dia marah nanti. Itu menyadarkanku kalau masih banyak yang harus aku lakukan. Aku masih punya banyak tanggung jawab. Terutama tugasku sebagai manusia dan sebagai anggota dari keluarga ini. Ya, demi diriku sendiri, juga demi orang lain. Aku akan membuat dunia ini membutuhkanku, suatu saat.
...
All you want to do is not always what you have in your mind
Can’t you see something new coming on your way?
Try to teach you how
I don’t want anymore hatred (hatred)
‘Cause no one ever sucks!
...
Assalamualaikum.
Barusan aku buka Facebook, dan aku menangkap sebuah status yang lumayan ngejreng dengan kata-katanya. Seorang temanku yang memang sering banget ngupdate status-status galau gemilau.
" Tuhan, aku ingin mati, tapi aku ingin kamu menemaniku. Jadi aku tidak sendirian menghadapi KEMATIAN !! "
Begitu, katanya. Tiba-tiba aku sensi.
Tidak sendirian menghadapi kematian? Apa itu? Memangnya walaupun kamu mengajak teman-teman sekelasmu untuk mati secara berjamaah, kalian akan dikubur dalam satu lubang? Apa nanti di bawah tanah kalian akan bergandengan tangan?
Kemarin sempat mendengarkan ceramah di salah satu siaran radio menjelang buka puasa. Mereka membahas mengenai suatu masalah dan kebesaran sebuah hati untuk menampungnya. Masalah sebesar apa yang membuatnya menjadi seperti itu? Sebesar apa hatinya dapat menampung semua itu? Entah masalahnya yang terlalu besar atau hatinya yang terlalu kecil.
Apa itu ngaruh? Apa nulis itu sebagai status di Facebook itu ngaruh? Bakal ada yang akan mati bersamamu? Atau hanya untuk mendengar komentar orang tentang dirimu? Sadarlah, teman. Jaga omonganmu dari kata-kata yang dapat membuat kesal Tuhanmu. Apa tidak ada satupun di dunia ini yang bisa kamu syukuri? Apa kamu tidak memiliki apa-apa di dunia ini?
Kamu telanjang? Nggak, kan? Kamu masih bisa pakai baju lengkap, kan?
Kamu sekolah, kan? Kamu punya kesempatan untuk cari ilmu, kan?
Anggota badanmu masih lengkap, kan? Kamu cantik. Sadarlah itu.
Kamu ngupdate status pake apa? Hape? Laptop? Kamu punya salah satu dari itu, kan?
Berapa kali sehari kamu makan (kalau nggak puasa)? Kamu masih punya kesempatan untuk kenyang, kan?
Mengapa kamu ingin mati? Apa sudah tidak memiliki tujuan hidup lagi? Apa tidak ada yang bisa kaumu banggakan dari dirimu? Rencana untuk hidup mandiri di masa depan, pasti punya, kan? Semua orang punya itu. Teguhkan itu. Buat itu sebagai salah satu... apa, ya... pegangan. Pegangan hidup buat hidup kamu. Patokan utama. Walaupun kamu sangat membenci hidup kamu yang sekarang. Yakin aja, kalau di luar sana masih banyak yang lebih membenci diri mereka sendiri daripada kamu membenci dirimu. Banyak mereka yang hidupnya lebih hancur daripada kamu. Mereka masih hidup sampai sekarang karena mereka memiliki tujuan. Mereka tahu mereka hidup untuk siapa dan untuk apa.
Mungkin hari ini kamu bisa bilang hidupmu busuk. Nggak punya arti nggak punya makna. Tapi suatu saat nanti kamu akan mensyukurinya berlipat-lipat ganda. Trust it. It works. (iklan)
Aku juga pernah lah, ngalamin masa-masa dimana hidupku kayak sampah. Banyak hal yang membuatku merasa nggak berguna. Merasa kalaupun aku nggak ada, dunia nggak bakal berubah sedikitpun. Jangan bilang ini nggak separah yang pernah kalian rasakan. Aku juga pernah berpikir untuk ngilang dari dunia ini. Tapi untungnya aku masih punya iman. Tiba-tiba aku takut sama Dia. Bagaimana kalau Dia marah nanti. Itu menyadarkanku kalau masih banyak yang harus aku lakukan. Aku masih punya banyak tanggung jawab. Terutama tugasku sebagai manusia dan sebagai anggota dari keluarga ini. Ya, demi diriku sendiri, juga demi orang lain. Aku akan membuat dunia ini membutuhkanku, suatu saat.
...
All you want to do is not always what you have in your mind
Can’t you see something new coming on your way?
Try to teach you how
I don’t want anymore hatred (hatred)
‘Cause no one ever sucks!
...
- One Ok Rock - Hitsuzen Maker
*Lagu favoritku sama si iyeng nih (~*w*)~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar