11/09/11
Assalamualaykum.
Tanggal cantik, niyee...
Pagi-pagi jam 7-an, aku, Obi, sama Mama sudah rajin beres-beres rumah. Seharusnya memang begini. Iya, memang harus begini (padahal kudu diteriakin di telinga dulu baru bisa bangun).
Bapak ngelembur semaleman, dan waktu aku masuk ke kamarnya, beliau masih aja megang laptop, ngelanjutin kerjaan. Bapak kalau menyelesaikan apa-apa pasti selalu pagi. Jadi siangnya tinggal santai-santai di rumah. Nggak kayak aku... biasa siangnya dulu yang santai-santai, pas H-1 (maksudnya H-1 jam, alias tengah malem) baru kelabakan ngerjain tugas-tugas sekolah -__-
Padahal aku sudah sering nawarin...
"Pak... ada yang bisa kuketik, kah?"
"Nggak usah... kamu belajar aja..."
Yoweeees -_-
Mama bagian masak-masak buat sarapan sama makan malem. Aku bagian nyapu-nyapu, dari teras, ruang tamu, kamar, pokoknya seisi rumah, lah. Obi bagian ngelap-ngelap yang berdebu.
Setelah pekerjaan kita sudah pada kelar masing-masing, Mama masih di dapur, duduk sambil ngangkat-ngangkat rambut belakangnya, terus ngipas-ngipasin pakai tangannya sendiri. Mukanya penuh keringat. Mama kalau kecapean kadang-kadang keringetannya kayak habis senam SKJ di perumahan. Tapi kali ini aku panik banget.
"Haduh... nggak kuat aku, trid."
Mama ngomong kayak gitu berulang-ulang. Aku cuma bisa ngipasin pake majalah ASIAN yang kubeli minggu lalu.
"Istirahat aja sudah, Ma..."
"Nggak kuat aku, trid. Nggak kuat."
Aku makin panik.
"Pokoknya besok aku mau potong rambut. Nggak kuat aku. Gerah betul leherku."
Lalu beliau berdiri dan berlalu begitu saja menuju kamar.
The End.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar