Pages

Hanya Bisa Berteori

11/12/2016

Assalamualaikum.

Mungkin sama halnya seperti orang-orang yang baru saja menyandang gelar S2, yang langsung menggunakannya untuk melamar pekerjaan sebagai seorang dosen. Mereka mengajari kita apapun yang mungkin akan kita temui di dunia pekerjaan. Tapi kita tidak tahu seberapa mereka dapat kita katakan pantas untuk mengajari mahasiswanya hal-hal di dunia pekerjaan yang sebenarnya mereka sendiri belum pernah mengalaminya.

Mungkin sama halnya seperti pemateri-pemateri suatu seminar kepemimpinan yang minim pengalaman sebagai seorang pemimpin, yang diundang hanya karena panitia-panitia penyelenggara merupakan sekelompok mahasiswa yang mencari sertifikat kepanitiaan sebagai pengalaman berorganisasi.

Mungkin sama halnya seperti seorang motivator yang selalu menyampaikan materi mengenai ketenangan jiwa dan pengendalian emosi, tetapi dalam kehidupan pribadinya sendiri ia mengatasi permasalahan dengan emosi yang tidak terkendali.

Mungkin sama halnya seperti penyanyi dan penyair yang menuangkan seluruh isi hatinya ke dalam berpuluh-puluh syair dan lagu berisi janji-janji untuk selalu memaafkan dan menjaga cintanya kepada kekasihnya sampai kapanpun, yang telah menginspirasi banyak orang untuk merasakan hal yang sama, tetapi akhirnya kisah cintanya sendiri kandas tanpa tanpa adanya pengorbanan seperti apa yang telah ia tulis.

Tidak ada yang bisa menjamin apapun dari sebuah perkataan. Itu semua hanya merupakan sebagian kecil dari hal serupa yang selanjutnya akan kita lihat sendiri di kehidupan kita masing-masing.

Akupun mengakui. Semua tulisan di blog ini, nasihat ke orang lain, kritik dan saran, semua ajaran yang kuberikan tak lebih hanyalah teori-teori yang aku sendiri tidak sekuat itu untuk menjalankannya. Tentang doa yang harus selalu kita panjatkan, ketakwaan, pilihan untuk tidak melakukan hal-hal kotor, pekerjaan, perencanaan, apapun.

Sebagian dari semua itu sebenarnya tidak lebih dari hal-hal yang kuharapkan ada dalam diriku, hal-hal yang kuharapkan dapat kulakukan, sebagian lainnya bertujuan untuk menutupi aibku yang belum terlihat, dan mungkin sebagian lainnya lagi hanya merupakan omongan spontanitas dari apa yang selama ini kuperhatikan, kurenungkan, dan ingin saja kusampaikan ke orang lain. Mungkin tidak sampai dari seperlimanya dari seluruh omongan-omonganku selama ini yang benar-benar merupakan pengalaman dari apa yang telah aku alami.

Sama halnya dengan orang-orang yang sama pengecutnya seperti aku. Mungkin.

Karena rasanya aku hanya bisa berteori.

Hiks

Assalamualaikum.

Sabtu, 13 Agustus 2016

"We see things, we keep quite about them, and we understand."
- The perks of being wallflower

Banyak hal yang semakin kita beranjak ke umur segini, semakin kita nggak mengerti kenapa bisa seperti itu. Kita kaget. Apa itu baik? Apa itu salah? Yang mana yang sebenernya boleh? Mana yang nggak? Kenapa bisa sampai seperti itu aja, ngebayanginnya kita nggak bisa.

Ada orang yang selama ini kita hormatin, tiba-tiba merendahkan kita. Ada yang selama ini kita anggap nggak bermoral, tiba-tiba menampar kita dengan sikap-sikapnya yang lebih bermoral bahkan dari diri kita sendiri. Mengantongi segudang pengalaman-pengalaman berorganisasi, tapi tetap melakukan hal-hal yang nggak berintegeritas. Menjaga lisan, menjauhi hal-hal buruk sedikitpun terhadap orang lain, berusaha jadi orang yang bermanfaat terhadap orang lain, tapi nggak pernah sholat walaupun dia islam. Ikut kegiatan-kegiatan keagamaan, tapi menikmati sesuatu yang bukan haknya. Berjiwa sosial tinggi, jujur, berintegeritas, tapi susah mengontrol nafsunya terhadap lawan jenis.

Kalau tiba-tiba aja kamu melihat itu di diri orang terdekatmu sendiri, kira-kira apa yang bakal kamu ucapin ke mereka? Nggak nyangka? Bahwa mereka selama ini sok baik? Sok polos?
Kok bisa sesuatu yang selama ini kelihatan seperti ini, ternyata bisa seperti itu?
Tanpa memikirkan hal baik yang mereka punya, terus fokus ke hal buruk yang baru aja terjadi.

Hmm.
Kenapa tiba-tiba aku nulis seperti ini?
Hiks.

Selalu menginginkan lebih?

Assalamualaikum.

Minggu, 17 April 2016.

Hidup itu pilihan. Bukan berarti orang bisa bebas memilih jadi baik atau buruk. Pilihan disini punya artian yang saaangaaat luas. Pastinya. Hidup kita kan nggak cuma sehari-dua hari.

Tapi dalam memilih, apakah kita lantas bisa mendapatkan semuanya? Mungkin kamu menginginkan kehidupan yang layak dan serba ada. Uang bukanlah segalanya, tapi segalanya butuh uang. Tapi apakah hidup dengan layak saja cukup?

Ada beberapa kepala keluarga yang aku kenal cukup baik. Beberapa di antara mereka ada yang berpendapatan UMR perbulannya, bahkan kurang, dengan anak lebih dari tiga, tapi mereka selalu bersyukur. Mereka punya cerita masing-masing sampai mereka ada di posisi mereka yang sekarang ini. Kehidupan mereka sebelumnya ada yang lebih parah dari saat ini, ada juga yang jauh lebih baik tapi karna itu hidup mereka nggak tenang.

Ada yang belajar dari kesalahan, ada yang berawal dari serba nekat, sampai akhirnya mereka terima kondisi mereka yang seperti sekarang ini tanpa pernah ngeluh lagi atau selalu ingin lebih, selalu ingin lebih lagi. Yang penting keluarganya masih bisa makan, anaknya bisa sekolah dan punya bekal supaya nanti bakal berkehidupan lebih baik dari yang sekarang. Sisa uang seadanya ditabung untuk biaya nikah anak-anak, asuransi, atau kejadian-kejadian nggak terduga lainnya. Selebihnya mereka serahkan ke Allah. Nggak ngabisin waktu untuk pusing mikirin main investasi, nggak kepikiran beli barang-barang mahal untuk gengsi.

Tapi apa orang-orang itu nggak bisa terima dengan kehidupan mereka yang kayak gitu? Nggak. Malah mereka itu orang-orang yang-kita nggak bakal nyangka-punya rasa syukur yang lebih dari orang-orang kayak kita yang berkecukupan gini. Mereka gampang banget ketawa. Selalu senyum ke semua orang. Ketemu orang ngeselin, nggak pernah dilawanin. Mereka kayak dapat kebahagiaan sendiri tiap mereka ketemu orang. Bisa bagi cerita, bagi kejadian-kejadian seru. Itu aja sudah cukup buat mereka.

Sementara ada juga beberapa orang yang dengan kehidupan yang serba berlebih, masih selalu mengejar sesuatu untuk memenuhi tuntutan gaya hidup lingkungan di sekitarnya. Dengan tingkat gengsi, yang jika gaya hidup belum memenuhi atau melebihi standar lingkungan di sekitarnya, belum bisa mendapatkan ketenangan. Selalu merasa kurang. Emosional. Depresi dengan bahan pembicaraan rekan-rekan kerja atau tetangga.

Mungkin kamu menginginkan wajah cantik dan badan yang proporsional, sementara kamu sudah diberi otak yang cerdas.
Mungkin kamu menginginkan pasangan yang rupawan, pintar dan mapan. Sementara kamu sudah memiliki teman-teman dan keluarga yang selalu ada untukmu, yang selalu membuatmu tertawa setiap harinya, dan mengangkat semangatmu ketika kamu sedih.
Mungkin kamu menginginkan lisan yang disenangi semua orang, mudah beradaptasi dengan siapapun dan disenangi banyak orang. Sementara kamu sudah memiliki paras yang cantik, keluarga yang baik dan bermartabat, dan pekerjaan yang sesuai dengan harapanmu.
Mungkin kamu menginginkan otak yang cerdas dan kritis dalam menanggapi berbagai permasalahan. Sementara kamu sudah cukup terkenal dengan sifatmu yang ceria, humoris, dan tak merasa terbebani dengan bantuan-bantuan yang kau berikan kepada orang lain
Dan masih banyak lagi.

Dari situ kemudian banyak pertanyaan yang akhirnya muncul.

Apa kita bisa merasakan semuanya sekaligus? Apa ketika kita mengejar apa yang kita harapkan tersebut, semua yang telah kita miliki akan tetap berada pada posisinya? Atau akan hilang satu per satu seiring dengan apa yang kemudian kita dapatkan? Apakah orang yang menurut kita sempurna baik penampilan, kehidupan pribadi dan kariernya, benar-benar sesempurna itu?

Just a story about a kid

Assalamualaikum.

Saturday, April 16th 2016

I want to tell you a story about a kid. This kid usually didn't talk much when he met new people. He sometimes nags himself about being so quiet. And he always wanted to overcome it.

But then, you know, when you try to overcome your weakness, you'll grow up with strengths you never expect. Isn't it?

One day, this kid tried his luck to join a recruitment for a prestigious program of youth exchange to another country. The selection of the program was very strict and the participants were up to -around- fifty people that time. Some of them were also the participants for the same program of last periods who tried their luck again this year. There were a participant which is major in English literature department, a participant which his English accent is very similar to British accent (so that he felt like he was watching western movies when he saw him speaking), a participant which had already surrounded with India people when he was very young, and many other impressing participants. Suddenly, this kid got depressed right after seeing those competitors for he thought that his English skills was still not that good.

The first day, the selection would took 5 people for each program from 56 participants total, which will continue the next tests for two days ahead. And bam! The announcement was out. And his name is written on the list of 5 people who deserve to get into the next selection. His score got him the rank 1 of 5 finalists.

Unfortunately, he didn't bring any white shirt which should be the dress code for the second day because they couldn't attend the technical meeting a week before the selection day. The committees said that every information would be posted online so the participants who didn't attend the technical meeting can still know the information through the pages of the program. But for the white shirt dress code, they didn't write it on the page. And worse, he just knew the information in the evening, after the first day had ended. That time, he was very tired after a long day and needed to arrest already. He tried to make a contact to his friend in the city but the friend was out of reach and all the shops were already closed. He couldn't find any white shirt all the night. He wished to find the thing in the morning, then he fell asleep. In the morning, he got up early and went out at 6 o'clock to search for any shops which sell white shirt (even if we think about it, what kind of people would open their clothing shop early in the morning? 6 o'clock?). But then, he found it. He couldn't even get what the hell was the seller of the shop thinking that he/she made a decision to open his/her shop at that time? What the meaning of his/her life? Like that, he finally could attend the second day with his new white shirt.

The next day was day for culture and common knowledge test. Like before, he wasn't confident of the test he had done and nagged himself that he would definitely not going to pass this session. While other participants seemed to have done better performances than him.

The last day of that program selection, the committees would announce the person selected for each program. And the unexpected thing happened. The person who will represent Kaltim for ASEAN Students Visit India (ASVI) program is him!

You know that Allah loves you more than what you expected. Good things will always happen to people with good heart. When people work hard. When people pray more than they fear about what will happen. Allah could show his mercy in every condition you wouldn't believe he will.

Operasi wasir

Assalamualaikum.

Minggu, 20 Oktober 2016

Alhamdulillah hari ini udah jalan sepuluh hari pasca operasi wasir. Bagi kalian yang saat ini cara buang air besarnya masih bisa dengan jongkok, kalian bener-bener harus banyak bersyukur. Cepat bersyukur!!! Alhamdulillaaahhh.

Jadi wasir itu ada level-levelnya kayak maicih. Makin tinggi makin asik.

Wasir level 1.
BAB berdarah.

Wasir level 2.
BAB berdarah disertai dengan keluarnya benjolan kayak daging gitu (istila kedokterannya hemoroid). Tapi benjolan ini bukan daging, melainkan pembuluh darah yang makin lama makin besar akibat ngejen yang terlalu keras. Benjolan ini masih bisa masuk dengan sendirinya. Kalau bisa diukur pake penggaris, mungkin baru 0,5-1 cm aja.

Wasir level 3.
BAB berdarah disertai hemoroid yang keluar, tapi sudah gak bisa masuk lagi dengan sendirinya. Panjangnya juga udah lebih dari 1 cm, bisa sampai 2 cm. Harus dibantu dengan tangan, atau gerakan-gerakan tertentu. Jadi waktu aku masuk ke level ini kemarin, aku harus BAB sambil berdiri. Kalau jongkok gak bakal bisa masuk sampai seharian, bahkan bisa dua sampai tiga hari. Itupun harus melakukan gerakan-gerakan kayak goyang-goyangin paha, jongkok setengah-berdiri-jongkok setengah-berdiri setelah BAB. Jalan di tempat sampai lutut sejajar. Pokoknya sekali BAB udah kayak jogging di lapangan merdeka lah, keringetan. Cuma buat masukin hemoroidnya itu aja. Dan sakitnya itu kayak ada sesuatu yang kejepit di bagian pembuanganmu itu. Tiap kamu gerak dikit perih, dari pinggang sampai kaki itu rasanya kejang. Harus cari kesibukan supaya bener-bener bisa ngelupain rasa sakitnya.

Wasir level 4.
Nah di level ini wasirnya sudah gak bisa masuk lagi sampai berhari-hari. Gak ada cara lain selain operasi. Jadi hemoroidnya itu udah terlalu panjang dan kejebak diluar. Dan sakitnya itu lebih sakit dari level 3. Jadi rasanya itu kayak kamu gak sengaja lihat foto si dia sama mantannya waktu masih anget-anget dulu, berfolder-folder. Nah sakitnya itu kamu coba kalian seribu. Kurang lebih kayak gitu.

Nah operasinya itu juga gak bisa langsung operasi pada hari itu juga. Jadi kalau aku kemarin harus tunggu dua hari dulu untuk meredakan peradangan di hemoroidku waktu itu. Setelah itu baru eksekusi.

Ada yang bilang kalau pasca operasi wasir nanti, waktu mau BAB udah gak bakal bisa nahan lagi, Jadi kalau bisa pakai pampers kemana-mana. Kalau terlalu besar, bisa cukup bawa celana dalam sama sabun kemana-mana. Bisaknyaaa.

Tapi sebenernya dari web-web yang aku baca, efek samping dari operasi wasir itu memang mungkin akan sedikit kehilangan kontrol waktu BAB. Tapi gak seserem yang dibilang orang-orang sampai harus kayak gitu haha. Dan alhamdulillah sekarang sudah bisa ditahan secara normal kayak biasanya lagi.

Jadi dari yang aku baca, operasi wasir itu ada beberapa macam.
Salah satunya yang aku jalanin kemarin, itu namanya Hemoroidektomi, atau operasi pengangkatan wasir. Biasanya dilakukan dengan bius umum, bukan bius total. Jadi cuma ditidurin untuk beberapa saat selama operasi berlangsung. Bukan ditidurin deng, d i t i d u r k a n. Maafkan aku :(
Jadi sebelum operasi ada namanya proses injeksi epidural, suntikkan yang melibatkan penggunaan obat bius atau obat-obatan ke dalam ruang epidural tulang belakang. Jadi disuntik ke punggung tepat di tulang belakang. Tujuannya untuk mematikan rasa bagian sekitar pinggang ke bawah. Biasanya untuk ibu-ibu waktu akan menjalankan proses persalinan. Pas disuntik itu, rasanya : JRUT :D
Nah, baru deh mereka mulai proses Hemoroidektomi. Pokoknya Hemoroidektomi itu melibatkan pembukaan kecil dari anus untuk memotong hemoroidnya itu.

Selain itu juga ada THD (Transanal haemorrhoidal dearterialisation), operasi untuk mengurangi aliran darah ke hemoroid. Biasanya dilakukan dengan pembiusan umum juga. Tapi lebih rempong. Jadi proses ini memasukkan alat pemeriksa ultrasonografi Doppler yang berukuran kecil ke dalam anus. Alatnya itu menghasilkan gelombang suara yang tinggi, nah gelombang ini yang nantinya membantu dokter bedah menemukan lokasi pembuluh darah  yang bengkak di dalam dan sekitar anus. Pembuluh darah yang memasok darah ke hemoroid, yang menyebabkan hemoroidnya membesar.

THD ini katanya sih lebih efektif dibanding operasi yang lain, karena sebagian besar orang yang menjalani THD bisa kembali ke aktivitas sehari-harinya lebih cepat daripada mereka yang menjalani prosedur operasi lain dalam penanganan wasir.

Nah ada lagi yang namanya Stapled hemorrhoidopexy. Dokter biasanya nyebut istiah ini dengan istilah stapling. Disteples :(
Tapi prosedur ini katanya jarang dilakukan karena memiliki risiko komplikasi yang serius.
Jadi bagian terakhir dari usus besar kita akan dijepit atau di-staple. Jadi pasokan darah ke hemoroid juga berkurang. Waktu pemulihan prosedur penjepitan ini juga katanya lebih cepat dari hemoroidektomi. Jadi bisa kembali bekerja lebih cepat. Prosedur ini juga katanya tidak terlalu menyakitkan. Nah tapi setelah penjepitan ini, efeknya bakal ada hemoroid yang menggantung di luar anus gitu katanya. Tapi mungkin udah gak bakal ada rasanya sakitnya lagi, karena kan aliran darahnya udah diberhentikan. Bisa juga kena sedikit komplikasi setelah operasi. Seperti munculnya saluran yang terbentuk antara lubang anus dan vagina. Lubangnya jadi banyak :(

(sumber : alodokter.com/wasir-hemoroid/operasi/)

Kalau kalian tahu rasanya bisa BAB jongkok lagi setelah hampir setahun harus BAB sambil berdiri, itu mungkin kayak orang tuna netra yang akhirnya bisa ngelihat lagi. Atau tuna rungu yang akhirnya bisa mendengar lagi. Sumpah, gak bohong. Kalian bakal terharu dan gak selesai-selesai bilang alhamdulillah. Muka kalian bakal meringis karena senengnya gak karu-karuan. Alhamdulillah.

Semoga kita selalu diberi kesehatan kapanpun dan dimanapun, karena sakit yang mungkin sepele kayak gini aja udah bisa bikin kepalamu cuti mikir yang berat-berat sampai berhari-hari. Rasanya jadi beleng-beleng, diajak ngomong gak nyambung. Udah sakit, jadi lengo-lengo lagi.
Kan cedih :(

(menjelang operasi jadi gila)

Having this people is really a blessing

Assalamualaikum.

Rabu, 9 Maret 2016

Makasih yaaa sudah jengukin. Makasih juga atas kesediannya untuk mendoakan kelancaran operasi hari kamis besok. Makasih atas hal-hal sederhana yang kalian lakukan selama ini haha. Maaf kalau selama ini ada banyak banget salah sama kalian, nggak bisa bikin kita kumpul kayak dulu, nggak bisa jadi komting yang baik buat kalian, nggak bisa nambah semangat kalian untuk jalanin perkuliahan yang gila ini haha alaynya ya.

Banyak banget harapanku buat kalian. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT. Kemanapun kalian pergi, semoga selalu dikelilingin orang-orang baik, orang-orang yang bakal selalu nambah semangat kalian tiap harinya, orang-orang hebat yang bakal selalu ngajak kalian berubah jadi lebih baik lagi, lebih baik lagi, teruuus semakin lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Semoga kalian selalu dimudahkan untuk mendapatkan apa yang bener-bener ingin kalian capai. Kalau mau disebutin semua, banyak banget yang harus selalu didoakan, karena doa itu bukan hal yang sepele. Jangan pernah berhenti berdoa ya teman-teman. Terima kasih juga untuk kalian yang selalu mendoakan kebaikan untuk keluarga kecil kita ini. Haha so sweetnya eh bahasaku. Padahal ndak so sweet so sweet juga sih.

Aku nulis ini inshaa Allah bukan untuk riya. Bukan juga dengan niat pengen nunjukin kalau aku selalu mendoakan kalian, naudzubillahimindzalik. Aku cuma pengen selalu ngingetin diriku sendiri kalau aku punya harapan-harapan ini, karena suatu saat aku pasti bakal lupa. Orang aku ini masih pikun aja sudah muda. Jadi kalau suatu saat aku buka postingan ini lagi, bisa inget lagi. Bisa ngerasain hal yang sama lagi kayak sekarang gini.


Makasih juga ya arip buat editannya haha. Aamin Yaa Rabbal aalamiin.

Banyak orang yang gak sadar kalau hal-hal sederhana yang mereka lakuin bisa buat orang ngerasa sangat dihargain keberadaannya. Jangan pernah berubah ya hahaha.

Oh iya sori sori di foto atas gak semuanya kelihatan.



Sekali lagi makasih yaaa. Berkah banget bisa ketemu orang-orang seperti kalian. Semangat yaaa semuanya, tinggal setengah-sampai setahun lagi perjuangan kita disini. Percaya aja kalau di tiap sesuatu yang kita kerjain bakal selalu nemuin kemudahan.

Terimakasih Palembang

Assalamualaikum.

Minggu, 5 Maret 2016

Masa kerja praktik yang udah aku lewatin selama sebulan di Palembang ini banyak banget bawa pelajaran. Dari situ banyak yang ternyata bikin aku sadar kalau hidup ini gak melulu soal kampus dan orang-orang di dalamnya. Masih banyak yang perlu dipersiapkan.

Banyak yang bilang, "Astrid ngapain KP lagi?", "kerajinan banget strid", "emang nanti waktu lamar kerja bakal ditanya, dulu KP dimana?"

Tapi menurutku itu bukan hal yang perlu ditanggapin serius.

Kalau ditanya untuk apa, awalnya aku cuma pengen ngisi liburan aja. Karena aku yang masih harus nambah satu semester lagi jadi 9 semester dan belum bisa ambil skripsi.

Tapi di luar itu, semua yang aku temuin di Palembang gak cuma sekedar untuk ngisi liburan aja. Banyak yang membuat aku mikir. Selain ilmu keelektroanku yang bener-bener nambah banyak buanget, tiap orang yang aku temuin disana juga banyak ngasih aku pelajaran. Apalagi untuk kesekian kalinya aku datang sendirian ke tempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya, dengan bahasa & logat yang belum pernah aku dengar sama sekali.

Dari awal pendaftaran ulang di Diklat Pusri, aku yang sengaja mengajukan permohonan KP sendirian tanpa temen setim ketemu temen-temen sebaya yang juga punya tujuan yang sama pada saat itu. Semuanya kelihatan tenang dan santai karena mereka nggak sendirian. Sesekali aku juga iri dengan mereka yang bisa ngobrol leluasa, ngungkapin kebingungan yang mungkin tiap anak disana juga rasain, atau nanggepin sesuatu yang mengganjal dipikirannya. Sementara aku nggak kenal siapa-siapa disana. Sering aku coba buka omongan, tapi nggak seleluasa seperti waktu ngobrol dengan teman sendiri di kampus. Kadang aku berani dan semangat banget, kadang rasa percaya diriku mengkerut, sebelum akhirnya aku paksa mulutku untuk banyak omong. Apapun yang terlintas di kepalaku aku coba tanyakan, aku coba tanggapi. Sampai akhirnya sedikit-sedikit mulutku mulai leluasa untuk memulai percakapan dengan orang baru lainnya.

Begitu terus sampai akhirnya aku ditempatkan di Bengkel Listrik & Instrumen Pusri, kemudian seterusnya di oper ke area untuk orientasi lapangan. Budaya di sana itu bener-bener bikin nyaman. Untuk anak-anak kerja praktik dan OJT, semua pegawai bener-bener meluangkan waktu untuk ngajarin apapun yang mereka tau. Entah itu ilmu lapangan, atau juga pengalaman hidup mereka. Mereka manggil kami dengan sebutan "Dik".

"Kalau ada apa-apa, bilang ke kakak ya, Dik. Nanti Kakak anter kesana."

Protektif banget kan :')



Selain para pegawai Pusri, temen-temen OJT dan temen-temen kerja praktik di Pusri, ada lagi teman-teman di Kosan Dhamar yang rasanya udah kayak keluarga sendiri. Mereka punya cerita masing-masing yang secara gak langsung bikin aku mikir dua kali, terus ngebandingin lagi sama hidupku sendiri, yang kalau aku coba ceritain ulang satu-satu di sini gak bakal ada habisnya. Semua punya tujuan hidup masing-masing. Semua punya penyesalan yang beda-beda, yang setelah itu akhirnya mereka overcome dengan cara mereka sendiri. Dan setelah denger semua itu, aku jadi ngerasa kalau semua masalah yang aku alamin selama ini gak ada apa-apanya dibandingin dengan hidup mereka dan cara-cara mereka ngatasin masalah. Banyak yang perlu diperbaiki dari diriku sendiri.

Sebulan rasanya seperti seminggu-dua minggu aja. Tapi semua yang aku dapet disana gak ada satupun yang aku sesalin. Apa yang aku tuju udah semakin keliatan.

Jadi kayak misalnya kita lagi jalan nih ya di hutan yang gelap banget. Tiba-tiba kita nemu senter. Banyak yang akhirnya buat aku mikir hal-hal yang gak pernah aku pikirin selama ini.





Semoga bisa ketemu kalian lagi ya. Terimakasih atas waktu kalian selama sebulan di Palembang. Semoga selalu dalam lindungan Allah. Amin.

Hmmm, Menarik.

Assalamualaikum.

Jumat, 26 Februari 2016

Entah kenapa kepolosan seseorang itu bisa terlihat sangat menarik. Cara seseorang cerita tentang sesuatu yang membuatnya kagum. Cara dia ingin menunjukkan bahwa dia sangat terkesan terhadap sesuatu yang mungkin sebenarnya hanya suatu hal yang sederhana bagi kita. Cara dia ingin meyakinkan orang lain bahwa sesuatu itu luar biasa.

Apa memang, semua manusia cenderung selalu ingin tahu tentang orang lain? Tertarik untuk mengenal lebih jauh. Hanya saja mungkin ada yang pandai menyembunyikan ketertarikannya itu, ada yang secara tidak sadar menampakkannya secara terang-terangan. Atau bahkan malah terkesan berlebihan.

Bahkan saat seseorang baru memulai sepatah dua patah katanya saja sudah terdengar menyenangkan. Membuat kita ingin terus dan terus mendengarkan. Kemudian pada akhirnya kita terlarut. Larut seperti benda yang kuning-kuning bau itu.

Banyak sekali hal-hal yang membuat kita ingin memilikinya. Tapi kita selalu serakah. Ingin memiliki semuanya. Kenapa ya bisa begitu?

Misalnya momen saat bersama. Kita selalu merindukan masa-masa ketika berkumpul dengan sahabat dan momen-momen apapun yang membuat kita nyaman. Ingin rasanya kita ulang kembali. Rasanya sakit saat tau kita tidak bisa merasakannya lagi.

Jadi kesimpulannya apa?

Entahlah.

Mungkin itulah sebabnya kenapa kita harus menjaga perasaan, menjaga diri dari semua hal yang berpotensi membuat kita sakau. Sakit karena engkau eaa eaa. Tapi serius.

Manusia itu lemah. Fragile. Manusia itu rapuh. Semua orang pasti pernah atau bahkan sering merasa sakit hanya karena hal-hal sepele. Contohnya, pasti ada suatu momen dimana kalian tiba-tiba ingin melihat seseorang. Ingin melihatnya berbicara, bukan untuk mendengarkan ceritanya. Tapi cuma ingin melihat wajahnya. Melihat ekspresinya. Gerak-geriknya. Mendengar suaranya.

Tapi ya itu.

Manusia itu fragile.

Anjir ngomong apa aku ini.

Imagine the Future

Assalamualaikum.

Sabtu, 30 Januari 2016

Apa rencanamu setelah selesai kuliah nanti?
Waaah, senang sekali kalau membahas masalah ini. Aku nggak pernah bosan mendengar orang yang dengan serius membicarakan rencana untuk hidup mereka ke depan. Walaupun berulang-ulang. Senang sekali rasanya mendengarkan omongan orang yang punya visi. Punya semangat yang nggak ada matinya.

"Aku bakal jadi dosen setelah lulus S2 nanti." Amiiin...

"Aku mau kerja dulu setahun-dua tahun untuk biaya ngelamar anak orang." Amiiin...

"Aku mau coba ngelanjutin usaha ini, udah punya hubungan akrab sama orang yang juga punya bisnis ini, lima tahun lagi udah bisa jadi toko independen." Amiiin...

Seneng kan, dengernya? Kita seperti bisa melihat masa depan. Tahun depan si A bakal udah berada di kota ini, si B bakal memulai ini, si C bakal udah kerja di perusahaan ini, si D bakal menikah. Dua tahun lagi lanjut si E, si F, dan yang lainnya. Inshaa Allah semuanya bakal berjalan lancar untuk mereka yang serius dengan rencananya masing-masing. Orang-orang yang selama ini kita pikir cuma bisa ngelawak, usil, koplak, sedikit gak waras, semuanya punya rencana masing-masing. Ya Allah, senang sekali dengernya.

Kita ini butuh kepo, tapi jangan terlalu mau tau apa yang dikerjakan orang lain. Kita cukup mendengarkan saja apa yang ingin mereka sampaikan. Kalau mereka nggak berkenan, ya jangan kepoin lebih dalam. Bisa saja malah bakal jadi beban untuk mereka saat menyampaikan rencana yang sebenernya nggak ingin mereka sampaikan. Kamupun juga punya rencana yang orang lain nggak perlu tahu, kan. Salah satu semangat untuk mengerjakan sesuatu juga untuk menghasilkan sesuatu yang bakal membuat orang lain kaget. Ya, nggak? Haha.

Rencanakan sehebat mungkin, sejauh mungkin, sedetail mungkin. Bikin plan A, plan B untuk back up plan A, dan plan C untuk back up plan A dan B. Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Orang-orang di sekelilingmupun bisa saja membawa dampak buruk atau baik terhadap rencanamu. Kita semua nggak ada yang tau. Harus pintar membawa diri untuk ambil yang baik-baiknya saja dari tiap orang-orang terdekat. Jangan pula sampai menjadi parasit yang selalu menempel di kehidupan seseorang. Inshaa Allah kita nggak bakal pernah sendirian. Seriuslah! SERIUS!!!

Jangan sampai lengah. Jangan sampai lawan jenis membuat kita lupa sama semua yang sudah direncanakan matang-matang. Jodoh itu urusan Yang Diatas, jangan terpacu cuma dengan satu orang. Jangan berharap kepada manusia. Seneng boleh, mengisi waktu, tapi semuanya bisa berubah. Tangan Allah bisa dengan mudah membalikkan keadaan. Hari ini kamu bisa aja seneng banget, besok bisa jadi sedih banget. Hari ini suka, besok bisa saja tiba-tiba benci. Jangan terlalu gampang membuat janji. Realistislah. Jangan terlalu larut dengan hal sederhana. Jangan terlalu sombong untuk merasa sanggup. Kagumlah dengan hal-hal yang luar biasa, yang bisa membuat kita speechless dan breathless. Masih banyak hal-hal di luar yang nggak bakal disangka-sangka. Jangan habiskan rasa kagum cuma di hal-hal yang kecil dan sederhana.

Jangan cuma mendambakan salome, kalau ada bakso!

Buatlah masa depanmu sekeren mungkin. Supaya di masa depan orang-orang bakal kepoin kamu. Followers di ig mu bakal 10 kali lebih banyak dari orang-orang biasa di sekitarmu. Haha, nggak penting eh. Targetlah sesuatu yang sekalian besar! Jangan selalu mencoba untuk menjadi sama seperti orang lain! Jangan cuma mainan aja, jangan cuma chat-chatan atau cuma lihat timeline di media sosial. Hahahaha. Maafkan aku, but note it!

Berubahlah, banyangkan masa depan sesuai dengan yang kamu pengen. Carilah orang-orang yang kamu anggap keren dan berkompeten. Kepoin mereka. Keluar dari zona nyaman, mulailah sesuatu yang belum kamu kerjakan.

Go for it!!!

Getting Hurt is important too.

Assalamualaikum.

Saturday, 2nd of January 2015

Often it's the deepest pain which empowers you to grow up.

Yes, it's often. People might experience it most of the time but they don't realize it often. They change, but they forget what makes them changed. I don't know it's just me or not, but we have to be in pain to grow. We have to be shaken up, getting our mind blown, cry, then find a space to think. We have to be willing to think. And that should be the hardest part. We have to think realistic and find the way out of all the problems. But how?

We will meet people, then we see how amazing their life. We will have that time when we think our life was the worst. Sometimes we think we were right, even in the real life we did all the wrong things instead. We think we already did good things, even all we did was actually hurting people.

But then, we'll get tired. We will blame ourselves for making our lives even worst than before. Then we get up, and realize. We will go to different people than before and getting inspired by them. Yes, that's how we should do.

We get hurt by people, but they help us to change too.
We have to realize that we need all of those things.