Sabtu, 25 Juli 2015.
Assalamualaikum.
"Bersemangatlah! Atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah!" -HR Muslim.
Maha Penyayang Allah yang memberikan semangat ke dalam diri seseorang. Kenapa ya, orang yang bersemangat itu selalu menarik untuk dilihat? Maha Agung Allah yang memancarkan cahaya ke dalam diri seseorang hingga orang itu terlihat begitu menawan di mata orang lain.
"Makanya, tlet, tancap gas aja. Kamu cari ilmu di tempat-tempat yang banyak orang berkualitas. Disana kamu bakal ketemu orang-orang hebat, kalau sudah gabung sama orang-orang hebat, nanti kamu bakal keikut hebat juga!" - Bapak.
Begitu gampangnya semangat nularin orang-orang di sekitarnya. Entah kenapa orang yang punya semangat besar selalu menarik untuk diperhatiin. Bagaimanapun fisiknya, penampilannya, gaya bicaranya. Seakan-akan ayam yang lewat depan rumah itu bisa dibikin meong-meong (ngomong opo). Maksudnya seakan-akan pak kumis bisa ndak tumbuh lagi kumisnya (ngomong opo). Pokoknya setiap orang punya sudut pandang yang indah banget buat diperhatikan. Sudut pandang yang bukan dalam sisi menyombongkan diri, ingin diperhatikan orang lain dengan merendahkan suatu kelompok atau seseorang, atau orang yang selalu mencari pengakuan orang lain tanpa mau berusaha, atau sebagainya.
Catat doa ini : Ya Allah, selalu sertakanlah bersamaku orang-orang hebat, bersemangat, jujur, baik. Jauhkanlah aku di antara golongan orang-orang yang buta akan kebaikan, yang melihat keburukan seakan-akan adalah suatu kewajaran.
Subhanallah. Kadang aku mikir, betapa beruntungnya aku dilahirin di tengah orang-orang optimis ini. Punya kesempatan ketemu dan punya hubungan sama orang-orang yang di dalam pikirannya selalu ingin jadi lebih baik, lebih baik, dan terus lebih baik lagi. Walaupun udah jatuh sejatuh-jatuhnya, walaupun berdarah-darah, masih terlihat keren. Walaupun apa yang diusahakannya masih belum keliatan hasilnya, masih terus dikejar, didoakan, sampai akhirnya bener-bener kecapai. Subhanallah. Allah kalau sudah menghendaki sesuatu, akal manusia udah nggak sampai lagi buat mikirin gimana ceritanya kok bisa begitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar