Pages

Plot Twist

Senin, 27 Juli 2015

Assalamualaikum.

Bukan masalah banyaknya uang, bukan masalah teman, bukan masalah kondisi fisik. Tapi kebahagiaan yang diberikan Allah ke dalam hati kita.

Pernah nggak sih kamu dari pagi ngerasa seneng banget, puas atasapa yang sudah kamu kerjakan seharian, tapi malamnya tiba-tiba merasa sedih sesedih-sedihnya karena sesuatu yang lain? Atau sebaliknya, waktu kamu ngerasa di bawah banget sampai rasanya mau bunuh diri, tiba-tiba lima menit kemudian denger kabar baik yang bener-bener bikin kamu ketawa selepas-lepasnya. Gampang banget ya Allah ngebolak balikin hati manusia.

Aku punya tetangga yang dia yang terkenal kaya di perumahan. Bantuan yang dia kasih ke masjid, ke orang-orang sekitarnya juga nggak sedikit. Rumahnya dua di sebelah kiri satu, di sebelah kanan satu, jadinya kanan kiri oke. Tapi beliau (si bapak) bener-bener punya penyakit komplikasi yang ngebatasin dia buat makan sama gerak. Anaknya yang pertama kuliah di surabaya juga, tapi cuti setahun karena kena penyakit kista, dan Alhamdulillah bisa diobatin. Setelah penyakit kistanya dirawat dan mulai membaik, matanya yang mulai bermasalah dan harus dioperasi dan dikasih treatment laser. Tapi apa hidup mereka stress? Nggak eh, keluarga mereka bener-bener keluarga asik. Tiap ketemu tetangga, ngelawak, ramah, ngobrol kayak beban hidupnya nggak sebesar kelihatannya. Nggak pernah terlihat meratapi nasib mereka sedalam-dalamnya, walaupun istri dari bapak itu temen baik Mama (hubungannya opo wkwk). Yaa maksudnya nggak pernah curhat yang ngenes-ngenes gitu. Apa yang keluar dari mulutnya selalu kata-kata baik, nggak pernah nyakitin perasaan orang yang mendengarkan. Seakan-akan tau betul tujuan dari mereka hidup itu apa.

Jadi sebenernya yang kita cari disini itu apa, sih? Jabatan kah, atau pengakuan orang-orang sekitar? Atau sebenernya kita cuma butuh Allah buat nyelipin kebahagiaan di hati kita masing-masing? Bahagia atas apa yang kita lihat, atas apa yang kita punya, atas apapun yang kita rasain.

Human Soul on Fire are always Eye catching!

Sabtu, 25 Juli 2015.

Assalamualaikum.

"Bersemangatlah! Atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah!" -HR Muslim.

Maha Penyayang Allah yang memberikan semangat ke dalam diri seseorang. Kenapa ya, orang yang bersemangat itu selalu menarik untuk dilihat? Maha Agung Allah yang memancarkan cahaya ke dalam diri seseorang hingga orang itu terlihat begitu menawan di mata orang lain.

"Makanya, tlet, tancap gas aja. Kamu cari ilmu di tempat-tempat yang banyak orang berkualitas. Disana kamu bakal ketemu orang-orang hebat, kalau sudah gabung sama orang-orang hebat, nanti kamu bakal keikut hebat juga!" - Bapak.

Begitu gampangnya semangat nularin orang-orang di sekitarnya. Entah kenapa orang yang punya semangat besar selalu menarik untuk diperhatiin. Bagaimanapun fisiknya, penampilannya, gaya bicaranya. Seakan-akan ayam yang lewat depan rumah itu bisa dibikin meong-meong (ngomong opo). Maksudnya seakan-akan pak kumis bisa ndak tumbuh lagi kumisnya (ngomong opo). Pokoknya setiap orang punya sudut pandang yang indah banget buat diperhatikan. Sudut pandang yang bukan dalam sisi menyombongkan diri, ingin diperhatikan orang lain dengan merendahkan suatu kelompok atau seseorang, atau orang yang selalu mencari pengakuan orang lain tanpa mau berusaha, atau sebagainya.

Catat doa ini : Ya Allah, selalu sertakanlah bersamaku orang-orang hebat, bersemangat, jujur, baik. Jauhkanlah aku di antara golongan orang-orang yang buta akan kebaikan, yang melihat keburukan seakan-akan adalah suatu kewajaran.

Subhanallah. Kadang aku mikir, betapa beruntungnya aku dilahirin di tengah orang-orang optimis ini. Punya kesempatan ketemu dan punya hubungan sama orang-orang yang di dalam pikirannya selalu ingin jadi lebih baik, lebih baik, dan terus lebih baik lagi. Walaupun udah jatuh sejatuh-jatuhnya, walaupun berdarah-darah, masih terlihat keren. Walaupun apa yang diusahakannya masih belum keliatan hasilnya, masih terus dikejar, didoakan, sampai akhirnya bener-bener kecapai. Subhanallah. Allah kalau sudah menghendaki sesuatu, akal manusia udah nggak sampai lagi buat mikirin gimana ceritanya kok bisa begitu.