Pages

Seorang gadis kecil dan ayahnya

Seorang gadis kecil dan ayahnya sedang melewati sebuah jembatan di tengah arus sungai yang deras. Sang ayah cukup takut dan berkata kepada gadis kecilnya :

"Sayang, genggam erat tangan ayah agar kau tidak terpeleset ke dalam sungai"

Gadis tersebut berkata :

"Tidak, ayah. Kau yang harus menggenggam tanganku"

Sang ayah mulai bingung :

"Apa bedanya?"

Gadis tersebut menjawab :

"Sangat berbeda.
Jika aku menggenggam tanganmu dan sesuatu terjadi padaku, mungkin aku akan melepaskan tangamu.
Tapi jika kau yang menggenggam tanganku, aku yakin apapun yang terjadi, kau tidak akan melepaskannya"

Balada oseng buncis

18/11/11

Assalamualaikum.

Pulang sekolah, aku laper banget. Mama sama eyang lagi tidur siang. Waktu ke dapur, ngeliat oseng buncis semangkok, makanan favorit <3
Waktu kusamperin tuh oseng, obi muncul dari belakang.

"Jangan di colek-colek lho, mbastrid. Itu kata mama, itu buat arisan nanti sore."

Aku lesu. Itu makanan favoritku. Aku pengen ngincip dikiiit aja.
Obi masuk ke kamar lagi. Tinggal aku dan si ganteng oseng buncis berdua di dapur. Kuliat kiri kanan nggak ada siapa-siapa. Beliau-beliau pada belum bangun.
Aku cuma pengen ngincip dikiiit aja koook...

Jadi aku ngambil sesendok aja itu oseng buncis. Dan karena enak, aku ngincip satu sendok lagi.
Tanpa sadar, udah tinggal separonya aja itu oseng dari sebelumnya. Aku langsung masuk kamar, cari kerjaan biar nggak dimarahin.

Mama sama eyang akhirnya bangun dan nyiapin apa-apa buat nanti sore ke dapur. Aku lalu lalang di sekitar dapur, mau pura-pura ngebantuin.

Eyang nyamperin oseng buncisnya, terus diangkat. Dicium-cium.

"Mbak Endang, ini osengnya kayaknya agak basi."

"Oh, masa?" mama ngambil oseng buncis dari tangan eyang, terus dicium.

"Iya, bu. Udah basi. Saya buang aja, yah."

Aku :

kenapa baru bilang TT___TT

Sesuatu di pagi hari

16/11/11

Assalamualaikum.

Pagi ini aku nggak sekolah. Tadi pagi perutku sakit banget. Bentar-bentar ke kamar mandi. Udah nggak kehitung deh dari jam setengah 3 pagi tadi udah berapa lap bolak balik. Sebenernya kalau nggak turun hari ini juga asik, sih. Pelajaran hari ini biologi, fisika, TIK, PKn.

Fisika, ada atau nggak ada Pak Sugi di kelas sama aja. Bapaknya palingan nyeritain masa lalunya yang indah dulu. Bertani, mengelola sawah dengan rajin dan ulet. Nggak diabsen pula. Waktu ngebahas soal, nyatet di papan tulis juga kadang rancu. Bingung kita nyatetnya. Kadang bagian pembahasan soal yang bapaknya omongin, nggak ditulis, malah soal-soal review SD, SMP, atau perkuliahan yang nyantol di papan tulis. Sulit dimengerti bapaknya ini...

TIK, Pak Nafiq, janji mau ngecek satu-satu hasil tugas membuat undangan. Sudah berjalan berapa persen dan sejauh mana. Dan aku baru bikin segini :



Eaaa baru itu. Hahaha. Agak malu sebenernya saya. Tapi mau apalah...
Entar palingan tak ganti lagi... hemlalala~

PKn, ya... tau lah ya. Ibunya pun udah lupa kali ya punya murid kita. Ga pernah turun ke kelas. Begitu dateng, tau-tau ngasih ulangan aja.

Biologi, pelajaran pertama. Ini aja yang sekiranya rada bermanfaat dan sayang untuk ditinggalkan pada hari ini.

Maaf, ya... Guru-guruku tersayang... :*

Pagi ini jam 9 aku sama mama mau ke dokter. Sebenernya aku rada kasian sama Mama. Beliau baru pulang nganterin Obi sekolah. Tapi karena si adek ngga jelas yang satu itu lupa bawa prakaryanya ke sekolah, jadi Mama musti ngambil ke sekolah, dan balik lagi buat nganterin ke istiqomah. Yaudah deh sekalian aja bawa aku.

Pas lewat gedung biru, Mamaku mampir sebentar, mau ngambil duit di ATM. Dan pas Mama selesai ngambil, masuk mobil, aku dikasih duit krecekan lumayan banyak sama Mama.

"Trid, kasihkan ke bapak yang lagi duduk di sana"

Aku pertama ogah-ogahan. Perut nyeri begini musti jalan 5 meteran nyamperin kakek-kakek. Dan karena merasa nggak tahu diri sendiri jadinya, disiruh gitu aja nggak mau, jadi akhirnya kusamperin itu kakek-kakek, terus kukasih duit krecekan dua genggam tadi itu ke beliau.

"Alhamdulillah... Makasih, mbak... Makasih..."

Mukanya kayak kaget gitu waktu kukasih. Aku juga kaget, lihat kakeknya kaget. Mungkin kakeknya tadi juga kaget kali, liat aku kaget ngeliat kakeknya kaget.

Ya Allah... kalau beliau benar-benar hambamu yang berbakti, ringankanlah beban-bebannya, Ya Allah...

Pas aku balik ke mobil, aku liatin lagi kakek-kakek tadi. Coba tebak, beliau ngapain?
Tangannya yang masih ada duit kerecekan tadi ditengadahin, mulutnya komat-kamit seperti lagi memanjatkan sesuatu. Terus... uang kerecekan tadi diciumin sama kakek tadi.
Ya Allah... apa tiap hari beliau nggak pernah megang uang segitu, ya? Sementara aku yang tiap hari makan malem kadang-kadang sambil main game, seakan-akan makanan-makanan itu memang udah wajib masuk ke mulutku tiap jam 7 malem. Ya Allah... aku pengen mukul-mukul mukaku karena malu.
Tapi sakit T___T
Maafin hamba yang dodol ini, Ya Allah...
T___T
That still talked about
I keep chasing dreams I'm

That'll be busy this year already?
This location is also unchanged because

So everybody ever be buddies
Days we grew up are days we will treasure
Show everybody show is beginning curtain has risen
Make your own storyline
Dream as if you will live forever
And live as if you'll die today

Dwarf spare no fun
You are talking nonsense
April weather comfort fit
So I end up singing songs now
Dream as if you will live forever
And live as if you'll die today

I was angry I was also often poor and stupid
I thought every day, continuing just such fun
The Tsu care if I grow up
Dekaku dream is going along with it
To their chosen path

We have to carry on
Our lives are going on
There is also unchanged from that place

So everybody ever be buddies
Days we grew up are days we will treasure
Show everybody show is beginning curtain has risen
Make your own storyline
Dream as if you will live forever
And live as if you'll die today

Dwarf spare no fun
You are talking nonsense
April weather comfort fit
So I end up singing songs now
Dream as if you will live forever
And live as if you'll die today

We all, we all
Have unforgettable and precious treasure
It lasts forever

Even though old age has passed when
Are irreplaceable treasures
Not invisible form
Precious memory
The rest much much life.

So everybody ever be buddies
Days we grew up are days we will treasure
Show everybody show is beginning curtain has risen
Make your own storyline
Dream as if you will live forever
And live as if you'll die today

Dwarf spare no fun
You are talking nonsense
April weather comfort fit
So I end up singing songs now
Dream as if you will live forever
And live as if you'll die today


One ok Rock - C.h.a.o.s.m.y.t.h

Kenapa yah?

12/11/11

Assalamualaikum.

Kenapa sih megang tafsir waktu halangan itu boleh?
Yang bikin Al-quran itu nggak boleh tersentuh sama wanita yang sedang menstruasi itu apa? Kan karena wanita itu sedang dalam keadaan "kotor", kan? Karena Al-quran itu suci, jadi hukumnya haram jika menyentuhnya, bagi mereka.

أَنْ لَا يَمَسَّ الْقُرْآنَ إلَّا طَاهِرٌ

“Tidak boleh menyentuh mushaf melainkan orang yang suci”.

Imam Ahmad mengatakan, “Tidaklah diragukan bahwa Rasulullah SAW telah menuliskan surat tersebut kepada ‘Amr bin Hazm.” Ini pendapat Salman al Farisi, Abdullah bin Umar dan yang lainnya.

Lalu bagaimana dengan tafsir, pang?
Apa dengan adanya tafsiran dalam bahasa Indonesia di dalamnya, Al-quran itu jadi nggak suci lagi, gitu? Gitu kah? Apa suci atau tidaknya Al-quran itu dilihat dari hurufnya yang bahasa arab semua? Kalau dasarnya gitu, semua orang arab itu suci dong, jadinya. Ya nggak gitu, lah. Semua juga bisa mikir demikian. Maaf ya, aku bukannya sok pinter T__T

Yang bikin suci Al-quran itu karena isinya yang datang dari firman Allah SWT yang diturunkan ke Rasulullah SAW, kan? Karena disampaikan kepada rasul yang juga seorang manusia, jadi isinya juga memakai bahasa manusia. Sedangkan manusia memiliki cara penyampaiannya masing-masing. Kalau dengan berubah bahasa aja firman-firman tersebut jadi tidak suci lagi, berarti secara nggak langsung mereka menganggap yang bikin suci itu hanya tulisannya aja, dong? Ah, bingung.

Yaudah, deh. Amannya, wanita yang sedang haid cukup mendengarkan aja deh, alunan suara hamba-hamba Allah lainnya yang sedang mengkaji Al-quran. Toh pahalanya juga sama dengan yang membaca. Cari aman, kawan-kawan...

It's better to be yourself, rather than something you're not

11/11/11

Assalamualaikum.

Mumpung lagi tanggal cantik, aku mau ngepost nih. Akhir-akhir ini jarang banget ngupdate blog. Males banget rasanya ngetik. Padahal dulu rajinnya bukan main. Jaman-jamannya baru bikin. Hahaha... (kok jadi curhat zzz -__-)

Oh iya. Dari kemarin aku mikirin ini, nih. Yang biasanya orang-orang omongin. Tentang... lebih baik menjadi diri sendiri, daripada memiliki banyak teman tapi harus menjadi orang lain. Intinya, nggak usah niru-niru orang lain, deh. Jadi dirimu sendiri aja, apa adanya.

Aku bingung banget sama quote ini.
Asal tahu aja. Aku ini punya kepribadian yang "enggak banget". Aku ini sebenernya kuper banget. Dari SD aku paling nggak bisa yang namanya ngomong sama orang lain. Aku hobi banget diem. Kalau ada orang lain ngomong aku males gabung. Nggak mau tahu keadaan luar. "Diam itu emas", pokoknya itu mottoku banget, deh. Pokoknya amit-amit banget, pendiemnya. Nah, sekali ngomong... nggak asik banget. Garing, ngasal, nggak jelas deh, pokoknya. Aku sampe malu sendiri nginget-nginget aku yang dulu. Coba aja bayangin. Kalau aku masih melihara sifat-sifat yang kayak gitu, aku nggak bakal punya teman satupun sampai sekarang ini. Bukan berarti saat ini temen-temenku bejibun. Seenggaknya alhamdulillah sekarang aku punya teman-teman yang bisa mendengar apa yang aku pengen ngomong.

Intinya apa sih, itu quote?
Apa mengikuti gaya orang lain untuk mendapatkan teman itu salah? Apa membuang sisi buruk itu salah? Merubah diri itu salah? Orang cerewet dengan orang yang pendiam tidak boleh mendapatkan kesenangan yang sama?
Apa intinya, sih? Contohnya gimana?

Aku ngaku, deh. Selama ini aku selalu mengikuti gaya orang lain. Dari dulu sampai sekarang. Aku bisa memiliki teman sejauh ini juga dari hasil meniru gaya orang lain. "Aku" yang sekarang bukan "aku" yang murni. "Aku" yang terkontaminasi, lebih tepatnya. Tanpa contoh yang bisa diikutin, aku nggak akan bisa berubah. Aku nggak akan bisa memiliki kebahagiaan yang kurasain selama ini.
Satu lagi. Aku yang dulu, setelah punya beberapa temen, nggak pernah bisa nahan yang namanya emosi. Ngomong nggak pernah disaring. Semua unek-unek pasti akan tekeluar dalam bentuk kata-kata. Yang ujung-ujung nya kata-kata yang nggak bagus itu juga akan sampai ke telinga orang-orang terdekatku. Entah orang-orang sekitar, atau mungkin media-media (friendster, facebook). Sampai orang-orang yang menyebalkan tersebut mungkin udah nggak punya nama baik lagi, kali (hmmm... mungkin agak lebay) (yah... seenggaknya ada gambaran lah, ya). Dan mungkin sifat-sifat itu masih kebawa sampai sekarang sedikit-sedikit.
Aku bisa ngehilangin semua sifat-sifat jelek itu dari melihat orang-orang sekeliling juga. Ada banyak contoh yang pengen kuikutin. Banyak kebiasaan-kebiasaan yang pengen aku buang. Termasuk yang barusan kusebutin di atas itu. Aku pengen jadi orang yang nggak dibenci.

Aku kadang mikir, jangan-jangan orang yang bikin kata-kata mutiara ini cuma nggak mau gayanya diikutin sama orang lain. Nggak mau yang norak jadi gaul. Maunya dia aja yang gaul. Memang, sih. Kalau gaya kita diikutin sama orang lain memang nyebelin. Tapi... yaudah, lah. Kayak nggak pernah ngikutin gaya orang lain aja. Kamu bukan fashion icon.
(loh kok jadi sewot? -__-) maaf ya.

Apa hidupmu bakal tenang, dengan hidup yang cuma bisa menjadi dirimu sendiri selamanya? Iya kalo dirimu sendiri itu bagus. Lah kalau enggak, gimana? Kalau diri kamu yang asli itu cuma bisa nyusahin orang lain, gimana? Atau mungkin sangking nggak mau nyusahin orang lain, kamu jadi pasif, gitu? Selalu berusaha sendiri? Atau apa deh, contohnya. Bakal tenang nggak? Nyaman nggak hidupmu tanpa belajar dari orang lain?
Hasil belajar dari orang lain itu, ujung-ujungnya dinamakan "meniru" orang lain.
Nggak usah sok berkepribadian bagus, deh. Kamu bukan Rasulullah SAW. Kita masih butuh banyak belajar. Harus banyak meniru orang lain.

(maaf ya, ujung-ujungnya jadi nggak nyantai lagi, deh T___T)