11/12/2016
Assalamualaikum.
Mungkin sama halnya seperti orang-orang yang baru saja menyandang gelar S2, yang langsung menggunakannya untuk melamar pekerjaan sebagai seorang dosen. Mereka mengajari kita apapun yang mungkin akan kita temui di dunia pekerjaan. Tapi kita tidak tahu seberapa mereka dapat kita katakan pantas untuk mengajari mahasiswanya hal-hal di dunia pekerjaan yang sebenarnya mereka sendiri belum pernah mengalaminya.
Mungkin sama halnya seperti pemateri-pemateri suatu seminar kepemimpinan yang minim pengalaman sebagai seorang pemimpin, yang diundang hanya karena panitia-panitia penyelenggara merupakan sekelompok mahasiswa yang mencari sertifikat kepanitiaan sebagai pengalaman berorganisasi.
Mungkin sama halnya seperti seorang motivator yang selalu menyampaikan materi mengenai ketenangan jiwa dan pengendalian emosi, tetapi dalam kehidupan pribadinya sendiri ia mengatasi permasalahan dengan emosi yang tidak terkendali.
Mungkin sama halnya seperti penyanyi dan penyair yang menuangkan seluruh isi hatinya ke dalam berpuluh-puluh syair dan lagu berisi janji-janji untuk selalu memaafkan dan menjaga cintanya kepada kekasihnya sampai kapanpun, yang telah menginspirasi banyak orang untuk merasakan hal yang sama, tetapi akhirnya kisah cintanya sendiri kandas tanpa tanpa adanya pengorbanan seperti apa yang telah ia tulis.
Tidak ada yang bisa menjamin apapun dari sebuah perkataan. Itu semua hanya merupakan sebagian kecil dari hal serupa yang selanjutnya akan kita lihat sendiri di kehidupan kita masing-masing.
Akupun mengakui. Semua tulisan di blog ini, nasihat ke orang lain, kritik dan saran, semua ajaran yang kuberikan tak lebih hanyalah teori-teori yang aku sendiri tidak sekuat itu untuk menjalankannya. Tentang doa yang harus selalu kita panjatkan, ketakwaan, pilihan untuk tidak melakukan hal-hal kotor, pekerjaan, perencanaan, apapun.
Sebagian dari semua itu sebenarnya tidak lebih dari hal-hal yang kuharapkan ada dalam diriku, hal-hal yang kuharapkan dapat kulakukan, sebagian lainnya bertujuan untuk menutupi aibku yang belum terlihat, dan mungkin sebagian lainnya lagi hanya merupakan omongan spontanitas dari apa yang selama ini kuperhatikan, kurenungkan, dan ingin saja kusampaikan ke orang lain. Mungkin tidak sampai dari seperlimanya dari seluruh omongan-omonganku selama ini yang benar-benar merupakan pengalaman dari apa yang telah aku alami.
Sama halnya dengan orang-orang yang sama pengecutnya seperti aku. Mungkin.
Karena rasanya aku hanya bisa berteori.