Pages

Operasi wasir

Assalamualaikum.

Minggu, 20 Oktober 2016

Alhamdulillah hari ini udah jalan sepuluh hari pasca operasi wasir. Bagi kalian yang saat ini cara buang air besarnya masih bisa dengan jongkok, kalian bener-bener harus banyak bersyukur. Cepat bersyukur!!! Alhamdulillaaahhh.

Jadi wasir itu ada level-levelnya kayak maicih. Makin tinggi makin asik.

Wasir level 1.
BAB berdarah.

Wasir level 2.
BAB berdarah disertai dengan keluarnya benjolan kayak daging gitu (istila kedokterannya hemoroid). Tapi benjolan ini bukan daging, melainkan pembuluh darah yang makin lama makin besar akibat ngejen yang terlalu keras. Benjolan ini masih bisa masuk dengan sendirinya. Kalau bisa diukur pake penggaris, mungkin baru 0,5-1 cm aja.

Wasir level 3.
BAB berdarah disertai hemoroid yang keluar, tapi sudah gak bisa masuk lagi dengan sendirinya. Panjangnya juga udah lebih dari 1 cm, bisa sampai 2 cm. Harus dibantu dengan tangan, atau gerakan-gerakan tertentu. Jadi waktu aku masuk ke level ini kemarin, aku harus BAB sambil berdiri. Kalau jongkok gak bakal bisa masuk sampai seharian, bahkan bisa dua sampai tiga hari. Itupun harus melakukan gerakan-gerakan kayak goyang-goyangin paha, jongkok setengah-berdiri-jongkok setengah-berdiri setelah BAB. Jalan di tempat sampai lutut sejajar. Pokoknya sekali BAB udah kayak jogging di lapangan merdeka lah, keringetan. Cuma buat masukin hemoroidnya itu aja. Dan sakitnya itu kayak ada sesuatu yang kejepit di bagian pembuanganmu itu. Tiap kamu gerak dikit perih, dari pinggang sampai kaki itu rasanya kejang. Harus cari kesibukan supaya bener-bener bisa ngelupain rasa sakitnya.

Wasir level 4.
Nah di level ini wasirnya sudah gak bisa masuk lagi sampai berhari-hari. Gak ada cara lain selain operasi. Jadi hemoroidnya itu udah terlalu panjang dan kejebak diluar. Dan sakitnya itu lebih sakit dari level 3. Jadi rasanya itu kayak kamu gak sengaja lihat foto si dia sama mantannya waktu masih anget-anget dulu, berfolder-folder. Nah sakitnya itu kamu coba kalian seribu. Kurang lebih kayak gitu.

Nah operasinya itu juga gak bisa langsung operasi pada hari itu juga. Jadi kalau aku kemarin harus tunggu dua hari dulu untuk meredakan peradangan di hemoroidku waktu itu. Setelah itu baru eksekusi.

Ada yang bilang kalau pasca operasi wasir nanti, waktu mau BAB udah gak bakal bisa nahan lagi, Jadi kalau bisa pakai pampers kemana-mana. Kalau terlalu besar, bisa cukup bawa celana dalam sama sabun kemana-mana. Bisaknyaaa.

Tapi sebenernya dari web-web yang aku baca, efek samping dari operasi wasir itu memang mungkin akan sedikit kehilangan kontrol waktu BAB. Tapi gak seserem yang dibilang orang-orang sampai harus kayak gitu haha. Dan alhamdulillah sekarang sudah bisa ditahan secara normal kayak biasanya lagi.

Jadi dari yang aku baca, operasi wasir itu ada beberapa macam.
Salah satunya yang aku jalanin kemarin, itu namanya Hemoroidektomi, atau operasi pengangkatan wasir. Biasanya dilakukan dengan bius umum, bukan bius total. Jadi cuma ditidurin untuk beberapa saat selama operasi berlangsung. Bukan ditidurin deng, d i t i d u r k a n. Maafkan aku :(
Jadi sebelum operasi ada namanya proses injeksi epidural, suntikkan yang melibatkan penggunaan obat bius atau obat-obatan ke dalam ruang epidural tulang belakang. Jadi disuntik ke punggung tepat di tulang belakang. Tujuannya untuk mematikan rasa bagian sekitar pinggang ke bawah. Biasanya untuk ibu-ibu waktu akan menjalankan proses persalinan. Pas disuntik itu, rasanya : JRUT :D
Nah, baru deh mereka mulai proses Hemoroidektomi. Pokoknya Hemoroidektomi itu melibatkan pembukaan kecil dari anus untuk memotong hemoroidnya itu.

Selain itu juga ada THD (Transanal haemorrhoidal dearterialisation), operasi untuk mengurangi aliran darah ke hemoroid. Biasanya dilakukan dengan pembiusan umum juga. Tapi lebih rempong. Jadi proses ini memasukkan alat pemeriksa ultrasonografi Doppler yang berukuran kecil ke dalam anus. Alatnya itu menghasilkan gelombang suara yang tinggi, nah gelombang ini yang nantinya membantu dokter bedah menemukan lokasi pembuluh darah  yang bengkak di dalam dan sekitar anus. Pembuluh darah yang memasok darah ke hemoroid, yang menyebabkan hemoroidnya membesar.

THD ini katanya sih lebih efektif dibanding operasi yang lain, karena sebagian besar orang yang menjalani THD bisa kembali ke aktivitas sehari-harinya lebih cepat daripada mereka yang menjalani prosedur operasi lain dalam penanganan wasir.

Nah ada lagi yang namanya Stapled hemorrhoidopexy. Dokter biasanya nyebut istiah ini dengan istilah stapling. Disteples :(
Tapi prosedur ini katanya jarang dilakukan karena memiliki risiko komplikasi yang serius.
Jadi bagian terakhir dari usus besar kita akan dijepit atau di-staple. Jadi pasokan darah ke hemoroid juga berkurang. Waktu pemulihan prosedur penjepitan ini juga katanya lebih cepat dari hemoroidektomi. Jadi bisa kembali bekerja lebih cepat. Prosedur ini juga katanya tidak terlalu menyakitkan. Nah tapi setelah penjepitan ini, efeknya bakal ada hemoroid yang menggantung di luar anus gitu katanya. Tapi mungkin udah gak bakal ada rasanya sakitnya lagi, karena kan aliran darahnya udah diberhentikan. Bisa juga kena sedikit komplikasi setelah operasi. Seperti munculnya saluran yang terbentuk antara lubang anus dan vagina. Lubangnya jadi banyak :(

(sumber : alodokter.com/wasir-hemoroid/operasi/)

Kalau kalian tahu rasanya bisa BAB jongkok lagi setelah hampir setahun harus BAB sambil berdiri, itu mungkin kayak orang tuna netra yang akhirnya bisa ngelihat lagi. Atau tuna rungu yang akhirnya bisa mendengar lagi. Sumpah, gak bohong. Kalian bakal terharu dan gak selesai-selesai bilang alhamdulillah. Muka kalian bakal meringis karena senengnya gak karu-karuan. Alhamdulillah.

Semoga kita selalu diberi kesehatan kapanpun dan dimanapun, karena sakit yang mungkin sepele kayak gini aja udah bisa bikin kepalamu cuti mikir yang berat-berat sampai berhari-hari. Rasanya jadi beleng-beleng, diajak ngomong gak nyambung. Udah sakit, jadi lengo-lengo lagi.
Kan cedih :(

(menjelang operasi jadi gila)

Having this people is really a blessing

Assalamualaikum.

Rabu, 9 Maret 2016

Makasih yaaa sudah jengukin. Makasih juga atas kesediannya untuk mendoakan kelancaran operasi hari kamis besok. Makasih atas hal-hal sederhana yang kalian lakukan selama ini haha. Maaf kalau selama ini ada banyak banget salah sama kalian, nggak bisa bikin kita kumpul kayak dulu, nggak bisa jadi komting yang baik buat kalian, nggak bisa nambah semangat kalian untuk jalanin perkuliahan yang gila ini haha alaynya ya.

Banyak banget harapanku buat kalian. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT. Kemanapun kalian pergi, semoga selalu dikelilingin orang-orang baik, orang-orang yang bakal selalu nambah semangat kalian tiap harinya, orang-orang hebat yang bakal selalu ngajak kalian berubah jadi lebih baik lagi, lebih baik lagi, teruuus semakin lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Semoga kalian selalu dimudahkan untuk mendapatkan apa yang bener-bener ingin kalian capai. Kalau mau disebutin semua, banyak banget yang harus selalu didoakan, karena doa itu bukan hal yang sepele. Jangan pernah berhenti berdoa ya teman-teman. Terima kasih juga untuk kalian yang selalu mendoakan kebaikan untuk keluarga kecil kita ini. Haha so sweetnya eh bahasaku. Padahal ndak so sweet so sweet juga sih.

Aku nulis ini inshaa Allah bukan untuk riya. Bukan juga dengan niat pengen nunjukin kalau aku selalu mendoakan kalian, naudzubillahimindzalik. Aku cuma pengen selalu ngingetin diriku sendiri kalau aku punya harapan-harapan ini, karena suatu saat aku pasti bakal lupa. Orang aku ini masih pikun aja sudah muda. Jadi kalau suatu saat aku buka postingan ini lagi, bisa inget lagi. Bisa ngerasain hal yang sama lagi kayak sekarang gini.


Makasih juga ya arip buat editannya haha. Aamin Yaa Rabbal aalamiin.

Banyak orang yang gak sadar kalau hal-hal sederhana yang mereka lakuin bisa buat orang ngerasa sangat dihargain keberadaannya. Jangan pernah berubah ya hahaha.

Oh iya sori sori di foto atas gak semuanya kelihatan.



Sekali lagi makasih yaaa. Berkah banget bisa ketemu orang-orang seperti kalian. Semangat yaaa semuanya, tinggal setengah-sampai setahun lagi perjuangan kita disini. Percaya aja kalau di tiap sesuatu yang kita kerjain bakal selalu nemuin kemudahan.

Terimakasih Palembang

Assalamualaikum.

Minggu, 5 Maret 2016

Masa kerja praktik yang udah aku lewatin selama sebulan di Palembang ini banyak banget bawa pelajaran. Dari situ banyak yang ternyata bikin aku sadar kalau hidup ini gak melulu soal kampus dan orang-orang di dalamnya. Masih banyak yang perlu dipersiapkan.

Banyak yang bilang, "Astrid ngapain KP lagi?", "kerajinan banget strid", "emang nanti waktu lamar kerja bakal ditanya, dulu KP dimana?"

Tapi menurutku itu bukan hal yang perlu ditanggapin serius.

Kalau ditanya untuk apa, awalnya aku cuma pengen ngisi liburan aja. Karena aku yang masih harus nambah satu semester lagi jadi 9 semester dan belum bisa ambil skripsi.

Tapi di luar itu, semua yang aku temuin di Palembang gak cuma sekedar untuk ngisi liburan aja. Banyak yang membuat aku mikir. Selain ilmu keelektroanku yang bener-bener nambah banyak buanget, tiap orang yang aku temuin disana juga banyak ngasih aku pelajaran. Apalagi untuk kesekian kalinya aku datang sendirian ke tempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya, dengan bahasa & logat yang belum pernah aku dengar sama sekali.

Dari awal pendaftaran ulang di Diklat Pusri, aku yang sengaja mengajukan permohonan KP sendirian tanpa temen setim ketemu temen-temen sebaya yang juga punya tujuan yang sama pada saat itu. Semuanya kelihatan tenang dan santai karena mereka nggak sendirian. Sesekali aku juga iri dengan mereka yang bisa ngobrol leluasa, ngungkapin kebingungan yang mungkin tiap anak disana juga rasain, atau nanggepin sesuatu yang mengganjal dipikirannya. Sementara aku nggak kenal siapa-siapa disana. Sering aku coba buka omongan, tapi nggak seleluasa seperti waktu ngobrol dengan teman sendiri di kampus. Kadang aku berani dan semangat banget, kadang rasa percaya diriku mengkerut, sebelum akhirnya aku paksa mulutku untuk banyak omong. Apapun yang terlintas di kepalaku aku coba tanyakan, aku coba tanggapi. Sampai akhirnya sedikit-sedikit mulutku mulai leluasa untuk memulai percakapan dengan orang baru lainnya.

Begitu terus sampai akhirnya aku ditempatkan di Bengkel Listrik & Instrumen Pusri, kemudian seterusnya di oper ke area untuk orientasi lapangan. Budaya di sana itu bener-bener bikin nyaman. Untuk anak-anak kerja praktik dan OJT, semua pegawai bener-bener meluangkan waktu untuk ngajarin apapun yang mereka tau. Entah itu ilmu lapangan, atau juga pengalaman hidup mereka. Mereka manggil kami dengan sebutan "Dik".

"Kalau ada apa-apa, bilang ke kakak ya, Dik. Nanti Kakak anter kesana."

Protektif banget kan :')



Selain para pegawai Pusri, temen-temen OJT dan temen-temen kerja praktik di Pusri, ada lagi teman-teman di Kosan Dhamar yang rasanya udah kayak keluarga sendiri. Mereka punya cerita masing-masing yang secara gak langsung bikin aku mikir dua kali, terus ngebandingin lagi sama hidupku sendiri, yang kalau aku coba ceritain ulang satu-satu di sini gak bakal ada habisnya. Semua punya tujuan hidup masing-masing. Semua punya penyesalan yang beda-beda, yang setelah itu akhirnya mereka overcome dengan cara mereka sendiri. Dan setelah denger semua itu, aku jadi ngerasa kalau semua masalah yang aku alamin selama ini gak ada apa-apanya dibandingin dengan hidup mereka dan cara-cara mereka ngatasin masalah. Banyak yang perlu diperbaiki dari diriku sendiri.

Sebulan rasanya seperti seminggu-dua minggu aja. Tapi semua yang aku dapet disana gak ada satupun yang aku sesalin. Apa yang aku tuju udah semakin keliatan.

Jadi kayak misalnya kita lagi jalan nih ya di hutan yang gelap banget. Tiba-tiba kita nemu senter. Banyak yang akhirnya buat aku mikir hal-hal yang gak pernah aku pikirin selama ini.





Semoga bisa ketemu kalian lagi ya. Terimakasih atas waktu kalian selama sebulan di Palembang. Semoga selalu dalam lindungan Allah. Amin.